Jumat, 03 April 2009

Bencana Terkini

Diposting oleh FPBI di 10.48

Sistim Informasi Manajemen Bencana I Periode 3-6 Maret 2009

GEOFISIKA [GEMPA (EQ) & LONGSOR (SL)]

GEMPA : 06 Maret 2009

MELONGUANE; Sejak peristiwa gempa 12 Pebruari 2009, bantuan lain kembali dikirimkan kepada korban gempa bulan Februari lalu di kabupaten Kepulauan Talaud dari Pundi Amal SCTV, di distribusikan dengan menggunakan kapal laut dari Manado ke Melonguane, Ibu kota kabupaten. Paket bantuan yang dikirimkan berisi ratusan paket sembako, selimut, dan pakaian. Penerima bantuan tersebut adalah warga korban gempa yang tinggal di pulau Kabaruang, Pangerang dan Damau. Sumber : Liputan 6

LONGSOR: 05 Maret 2009

BREBES; Longsor melanda desa Larangan, Brebes pada hari Rabu (4/3) yang dipicu oleh hujan deras. Akibatnya, 5 rumah yang terletak diatas tanggul hancur dan 4 lainnya rusak. Longsor sejauh lebih dari 50 meter juga telah menimbulkan jurang sedalam 4 meter. Masyarakat setempat menyalahkan pemerintah yang tidak menanggapi permintaan mereka untuk membangun tanggul penahan di daerah kritis. Menyusul insiden tersebut, puluhan kepala keluarga mengungsi ke tempat aman sementara yang lainnya memperbaiki rumah yang rusak. Sumber : Indosiar

HIDROMETEOROLOGI [BANJIR (FL), ANGIN KENCANG (ST) & GELOMBANG PASANG (WV)]

BANJIR: 03-06 Maret 2009

BOJONEGORO; Kerugian sementara akibat banjir Bengawan Solo di kabupaten Bojonegoro dihitung dari rumah yang terendam di ratusan desa telah mencapai 211 miliar rupiah, dari sektor pertanian dan infrastruktur saja di ratusan desa yang terkena dampak.Pada hari Kamis (5/3), Bengawan Solo mulai meluap lagi, yang berpotensi mengancam 7 kecamatan dari 14 yang ada, yaitu Kota, Trucuk, Kalitidu, Baureno, Kanor dan Dander. Antara menyebutkan 34 rumah di desa Mbesah (kecamatan Kasiman) dan 42 rumah di desa Kalisari (kecamatan Kalisari) telah terendam banjir pada kedalaman 0.75 meter. Menyusul situasi saat ini, peringatan siaga dikeluarkan oleh Balai Pengelolaan Sumber daya Air Bengawan Solo dibawah Dinas PU Propinsi Jawa Timur. Karena curah hujan lokal diperkirakan masih tinggi, air sungai akan masih mungkin berfluktuasi sampai dengan akhir bulan Maret. Tim lapangan Oxfam mulai melakukan kegiatan assessment di kecamatan Kanor, Bojonegoro sejak hari ini (6/3). Belum ada laporan mengenai hasil temuan assessment. Sementara itu tim CRS telah melakukan 2 hari assessment di Gresik, Lamongan, Tuban, Bojonegoro dan Ngawi. Namun demikian, tim assessment CRS menemukan tidak ada gaps signifikan dalam konteks kebutuhan dasar darurat di daerah yang telak dikaji. Sumber: Elshinta, Detik Surabaya, Antara, Adhong Ramadhan (CRS ERT)

LAMONGAN ; Daerah Terdampak. Banjir susulan saat ini telah merendam setidaknya 8 desa di kecamatan Benjeng pada kedalaam 60 cm. Sementara itu, banjir juga memutuskan akses penghubung Gresik – Lamongan. Pengungsian. Sampai dengan hari ini (6/3), BNPB menyatakan 2.112 populasi (528 KK) dari 3 kecamatan, yaitu Laren, Karangbinangun, dan Glagah yang mengungsi. Coping Lokal. Masyarakat setempat membangun tanggul kecil di depan rumah mereka untuk mencegah air banjir masuk ke rumah mereka. Menyusul meningkatnya status siaga banjir saat ini, Satlak PB Lamongan kembali mempersiapkan sumberdaya dan peralatan mereka untuk menghadapi situasi darurat dibantu oleh masyarakat setempat dan TNI. Sementara itu, sebagian dari mereka juga mulai membersihkan lingkungan dari sisa-sia lumpur yang lalu. Banjir Susulan. Banjir susulan di Lamorngan menurut laporan terjadi menyusul hujan deras yang turun di Gresik, yang merupakan daerah lebih tinggi pada Rabu malam. Saat ini, genangan air masih ditemukan khususnya di daerah lahan pertanian. Sumber : Liputan6, MetroTV, BNPB,

TUBAN; Menurut laporan Indosiar, setelah dilanda banjir selama 4 hari, aktivitas ekonomi di beberapa daerah yang terkena banjir masih terganggu. Masyarakat setempat menangkap ikan untuk bertahan hidup dari air banjir yang masih menggenang di daerah persawahan. Untuk menghadapi masalah kelangkaan air bersih karena sumur gali mereka masih terkontaminasi lumpur, masyarakat menggunakan air banjir untuk mengungsi dan membeli air dari desa tetangga yang tidak terkena banjir untuk minum. Sumber : Indosiar

PASURUAN; Daerah Terdampak. Banjir mulai menggenangi 3 kecamatan di kabupaten Pasuruan yaitu Rejoso, Winongan dan Grati pada hari Senin (26/3). Detailnya, 6 desa di Winongan menurut laporan terendam, kemudian 4 desa di Rejoso dan 5 desa lainnya di kecamatan Grati. Dampak. Genangan banjir tidak hanya memutuskan akses jalan penghubung antar kecamatan namun juga menggenangi ratusan rumah dan fasilitas umum yang lain seperti gedung sekolah. Coping Lokal. Satlak PB Pasuruan telah merespon situasi kedaruratan dengan mendirikan dapur umum untuk menyediakan bantuan makanan kepada masyarakat korban banjir. Sumber : Mediacenter dan Surya Online.

MOJOKERTO ; Lebih dari seribu rumah dalam 5 desa di kecamatan Bangsal telah terendam 50-100 cm genangan banjir. Insiden tersebut dipicu oleh hujan yang mengguyur sejak Rabu sore. Menurut masyarakat setempat, banjir saat ini merupakan kejadian pertama di lima tahun terakhir. Karena banjir mulai menggenangi rumah rumah, beberapa penduduk memindahkan barang-barang mereka ke lokasi yang lebih tinggi. Sementara itu, beberapa orang sudah mengungsi ke balai desa atau ke tempat lain yang bebas banjir namun beberapa orang masih tetap bertahan di rumah masing-masing menjaga barang-barang mereka. Satlak PB Mojokerto memprediksi banjir akan segera surut dalam beberapa hari kedepan jika tidak ada hujan turun lagi pada Kamis (5/3). Sumber : Mediacenter,

BANDUNG ; Daerah Terdampak. Hujan deras yang mengguyur di bagian hulu sungai Citarum telah menyebabkan hujan di daerah renadh seperti kecamatan Majalaya dan Baleendah pada Kamis (5/3). Daerah yang terkena dampak termasuk desa Cieunteung, Cikuya dan Andir. Dalam musim penghujan kali ini banjir lebih dari empat kali melanda daerah ini. Pengungsian. Tidak ada pengungsian terjadi dari insiden banjir ini, masyarakat setempat masih memilih untuk bertahan di rumah masing-masing. Dampak. Ratusan rumah terendam banjir berlumpur pada kedalaman 50-100 cm. Genangan tinggi juga memutuskan akses jalan raya. Coping Lokal. Masyarakat setempat mulai memindahkan barang-barang mereka ke lokasi yang lebih aman sejak hari Kamis sebelum banjir menggenangi rumah mereka selain juga masih terus memonitor level air serta mempersiapkan anak-anak dan orang tua untuk diungsikan jika diperlukan. Sumber : Antara,

ANGIN PUYUH: 06 Maret 2009

TOJO UNA-UNA ; Daerah Terdampak. Puting Beliung menyerang desa Galuga, kecamatan Tojo Una-una barat pada hari Kamis (5/3) lalu. Korban Jiwa. Satu orang terbunuh dan satu lainnya luka-luka akibat insiden tersebut. Dampak. Sebanyak 6 rumah rusak berat dan 3 lainnya rusak ringan. Puting beliung juga menyebabkan putusnya saluran listrik dan air di daerah tersebut. Coping Lokal. Pemerintah setempat masih melakukan pendataan kerusakan material dan kerugian sementara masyarakat setempat memilih untuk tinggal di luar rumah pada malam setelah kejadian. Sumber : Liputan6,

CUACA BURUK: 06 Maret 2009

HUJAN ES : 06 Maret 2009

BANDUNG; Daerah Terdampak. Hujan eas melanda kota Bandung termasuk beberapa lokasi di jalan Ahmad Yani, Supratman, Laswi, dan Brigjend Katamso pada Kamis sore. Dampak. Hujan deras yang disertai dengan badai mengherankan penduduk setempat karena disertai dengan butiran es sebesar kelereng. Badai berlangsung selama sekitar 30 menit dan diikuti dengan kilat dan petir.

Sumber : Jakarta Post, Okezone, Elshinta,

BIOLOGI [EPIDEMI DBD (BO)]

FLU BURUNG: 06 Maret 2009

CIAMIS; Daerah Berpotensi Terdampak. Kasus flu burung ditemukan di hampir semua region di propinsi Banten, sementara kejadian unggas yang mati mendadak paling banyak ditemukan di kabupaten Lebak, Pandeglang, Serang dan Tangerang. Korban Jiwa. Sejak 2005 sampai dengan 2009, ada 29 orang yang meninggal akibat flu burung (avian influenza) dari dua daerah (kota dan kabupaten Tangerang) dan 26 diantaranya meninggal setelah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit setempat. Populasi Berpotensi Terdampak. Menurut hasil analisis pilot proyek Pilot Project Pengendalian Flu Burung dan Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influenza Departemen Kesehatan, sekitar 20 persen dari penduduk Tangerang kota dan kabupaten, yaitu sekitar 900 ribu, rentan terhadap flu berat saat flu menyebar luas. Lebih jauh lagi, diperkirakan 300 ribu penduduk akan mungkin sekali meninggal dalam 6 bulan. Dampak. Selain mengancam hidup manusia, pandemik flu burung juga akan mengganggu sektor yang lain seperti pelayanan publik (rumah sakit, puskesmas, dan polisi) dan untuk kasus yang lebih buruk akan mungkin menyebabkan tutupnya sekolah, pabrik yang akan menyebabkan terganggunya aktivitas ekonomi. Sementara itu, aktivitas penerbangan juga diperkirakan akan terkena dampak seperti pelarangan penerbangan nasional ke Tangerang (bandara Sukarno-Hatta) atau larangan-larangan untuk transit untuk penerbangan Indonesia. Respon dan Penanggulangan. Pemerintah propinsi Banten telah mengalokasikan 20 miliar rupiah untuk menangani dan menanggulangi flu burung di Banten yang diambil dari dana bantuan pemerintah pusat dan APBD. Khusus penangganan flu burung di dua area (Tangerang kota dan kabupaten) saat ini ditangani oleh pemerintah pusat bekerjasama dengan pemerintah Amerika Serikat dan Singapura.

Sumber : Kompas, Pikiran Rakyat,

Sumber : Humsit, ERT-Oxfam GB

0 komentar on "Bencana Terkini"

Posting Komentar

 

Mitigasi Copyright 2009 Reflection Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez