Jumat, 04 Desember 2009

Pemasangan Deteksi Dini DAS Bengawan Solo

Diposting oleh FPBI di 04.48
Perum Jasa Tirta (PJT) I memasang beberapa jenis alat pendeteksi banjir di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo.

"Ada tiga jenis alat yang kami gunakan, seperti `early warning system` (EWS), `automatic rainfall recorder` (ARR) atau alat pencatat curah hujan, dan `automatic water level metering` (AWLM) pencatat elevasi tinggi muka air," kata Dirut PJT I, Tjuk Walujo Subianto di Wonogiri, Senin.

Untuk alat "early warning system", kata dia, dipasang di 30 titik sepanjang DAS Bengawan Solo.

"Di daerah hulu, bagian tengah DAS, dan hilir, masing-masing kami memasang alat itu di sepuluh titik posko pemantauan," kata Tjuk.

Dia mengatakan, alat tersebut memberi penanda lampu berwarna hijau, kuning, dan merah, untuk memberikan informasi mengenai ketinggian air sungai yang termasuk status waspada banjir.

"Jika lampu berwarna merah, sirine pada alat tersebut akan berbunyi. Masyarakat setempat yang bertugas di pos pemantauan tersebut akan memberikan informasi kepada masyarakat lainnya di pos yang berbeda melalui telepon seluler yang kami sediakan," kata dia.

Dia mengatakan, penanganan dengan cara seperti itu merupakan program PJT I melalui "monitoring" yang berbasis masyarakat.

Selain itu, kata Tjuk, PJT I juga mmasang alat pencatat curah hujan otomatis ("Automatyic Rainfall Recorder") di lima lokasi, seperti Batuwarno, Pracimoloyo, Tirtomoyo, Jatisrono, dan Waduk Gajahmungkur (Kabupaten Wonogiri).

"Jika curah hujan masuk pada batas 100 milimeter atau berarti hujan lebat, maka alat tersebut akan memberikan informasi secara otomatis kepada posko-posko pemantau banjir yang ada di sepanjang DAS Bengawan Solo," kata dia.

Fungsinya, kata dia, agar masyarakat yang berada di bagian tengah dan hilir dapat lebih waspada terhadap hujan lebat yang berpotensi meningkatkan volume air di DAS Bengawan Solo.

"Untuk alat pencatat elevasi tinggi muka air (automatic water level metering), kami memasangnyadi enam lokasi, seperti Waduk Gajahmungkur (Kabupaten Wonogiri), Jurug (Kota Solo), Ahmad Yani (Madiun), Karangnongko (Bojonegoro), dan dua titik di bagian hilir," kata dia.

Dia mengatakan, alat tersebut akan memberikan data secara otomatis mengenai tingkat elevasi ketinggian muka air di setiap lokasi pemasangan alat tersebut.

"Data tersebut akan disampaikan kepada pemerintah daerah setempat dan satuan tugas penanganan banjir yang berada di lokasi-lokasi sekitar tempat pemasangan alat tersebut," kata dia.

Tjuk Walujo Subianto mengatakan, dengan adanya alat-alat tersebut diharapkan banjir dapat dideteksi lebih dini sehingga dapat meminimalisir kerugian dan korban yang timbul karena banjir di DAS Bengawan Solo.

0 komentar on "Pemasangan Deteksi Dini DAS Bengawan Solo"

Posting Komentar

 

Mitigasi Copyright 2009 Reflection Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez